BAB 4 SIKLUS AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN JASA


BAB 4
SIKLUS AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN JASA

A.      Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menyediakan berbagai pelayanan jasa. Misalnya : perusahaan taxi, rental mobil, penjahit, salon, dokter, dan notaris. Siklus akuntansi pada perusahaan jasa terdiri dari 3 tahap, yaitu pencatatan, tahap pengikhtisaran, dan tahap pelaporan.
Siklus akuntansi pada perusahaan jasa.
Bukti Transaksi Keuangan
 

Jurnal
Tahap Pencatatan


Buku Besar
         
                             
Neraca Saldo


 

Jurnal Penyesuaian
Tahap Pengikhtisaran
      
 


Neraca Lajur
 


Tahap Pelaporan
Laporan Keuangan (laporan laba-rugi,laporan perubahan modal,laporan neraca,& laporan arus kas)
Jurnal Penutup

 

Neraca Saldo Setelah Penutupan

 

Jurnal Pembalik















B.       Tahap Pencatatan
Dalam tahap pencatatan setiap transaksi yang terjadi akan dicatat pada jurnal berdasarkan dokumen sumber, seperti kuintansi, nota kontan, faktur, dan sebagainya. Langkah selanjutnya setelah menjurnal bukti transaksi adalah melakukan pemindah bukuan (posting) ke akun-akun buku besar. Setelah semua transaksi diposting kebuku besar, saldo akhir pada buku besar dipindahkan keneraca saldo. Pencatatan jurnal sampai dengan neraca saldo disebut tahap pencatatan.

C.      Tahap Pengikhtisaran
Daftar saldo atau neraca saldo yang disusun berdasarkan akun-akun pada buku besar, belum menunjukan keadaan yang sebenarnya. Karena mungkin masih ada pendapatan atau beban untuk periode akuntansi saat ini yang belum dicatat, atau sebaliknya sedah dicatat tetapi belum menjadi pendapatan atau beban, sehingga perlu disususn ayat jurnal penyesuaian.

1.      Jurnal Penyesuaian
Tujuh transaksi yang diikuti oleh jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut.
a.       Pendapatan diterima dimuka
b.      Piutang pendapatan
c.       Biaya dibayar dimuka
d.      Utang biaya
e.       Kerugian piutang
f.        Penyusutan
g.      Biaya pemakaian perlengkapan

2.      Mencatat Jurnal Penyesuaian
Berikut ini adalah contoh data penyesuaian dan jurnalnya.
a.       Pendapatan diterima dimuka
Pendapatan diterima dimuka adalah jika perusahaan menerima pendapatan atas suatu barang / jasa yang belum diserahkan.
b.      Piutang Pendapat
Piutang pendapatan adalah pendapatan yang belum ditreima dan belum dicatat, tetapi sebagian sudah seharusnya diterima pada periode yang bersangkutan.
c.       Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka adalah biaya-biaya yang sudah dibayar pada awal periode untuk pembayaran biaya sampai beberapa periode yang ditentukan.
d.      Utang Biaya
Utang biaya adalah biaya-biaya yang telah diakui tetapi belum dicatat.
e.       Kerugian Piutang
Kerugian piutang adalah taksiran kerugian piutang yang timbul karena adanya piutang tak tertagih.
f.        Penyusuta
Semua aktiva tetap (kecuali tanah) yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dalam beroperasi akan semakin menyusut nilainya bersamaan dengan berlalunya waktu.
g.      Biaya Pemakaian Perlengkapan
Biaya pemakaian perlengkapan adalah niali sebagian dari harga beli perlengkapan yang telah digunakan selama periode akuntansi.

3.      Neraca Lajur
Neraca lajur merupakan alat bantu untuk penyusunan laporan keuangan pada akhir periode akuntansi.
a.       Pengertian Neraca Lajur
Neraca lajur adalah suatu daftar yang memuat kolom-kolom neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah disesuaikan, laba-rugi, dan neraca. Tahap penyusunan jurnal penyesuaian sampai dengan neraca lajur disebut tahap pengikhtisaran.
b.      Bentuk Neraca Lajur
Bentuk neraca lajur ada berbagai macam, dengan berbagai kolom untuk jumlah, diantaranya :
1)        Neraca Lajur 8  Kolom
Pada neraca lajur 8 kolom, untuk kolom jumlahnya terdiri dari : Neraca Saldo (D/K), Ayat Penyesuain (D/K), Rugi/Laba (D/K), Neraca (D/K).
2)        Neraca Lajur 10 Kolom
Pada neraca lajur 10 kolom , untuk kolom jumlahnya terdiri dari : Neraca Saldo (D/K), Ayat Penyesuain (D/K), Neraca Saldo Disesuaikan (D/K), Rugi/Laba (D/K), Neraca (D/K).
3)        Neraca Lajur 12 Kolom atau Lebih
Untuk kolom jumlahnya seperti neraca lajur 10 kolom, tetapi ditambah dengan kolom tertentu (misalnya Laba Ditahan D/K : Laporan Harga Pokok Produksi).
b.      Penyusunan Neraca lajur
Langkah-langkah untuk menyusun neraca lajur adalah sebagai berikut :
1.        Mempersiapkan sarana/bahan yang diperlukan dalam menyusun neraca lajur, yaitu :
a.    Neraca saldo yang seimbang sebagai sumbernya.
b.    Data penyesuaian.
c.    Lembar Neraca Lajur
2.        Pada bagian atas lembar neraca lajur, tulis judul yang terdiri dari nama perusahaan, neraca lajur, dan tanggal penyusunan.
3.        Tulis no akun dan nama akun sesuai buku besar yang ada.
4.        Kolom eraca saldo.
5.        Kolom ayat penyesuaian.
       Diisi sesuai dengan debet dan kredit dari jurnal penyesuaian.
6.        Kolom neraca saldo disesuaikan
       Neraca saldo disesuaikan diisi dengan cara membandingkan kolom neraca saldo dengan kolom ayat penyesuaian. Jika debet dengan debet maka dijumlahkan, jika kredit dengan kredit maka dijumlahkan, sedangkan jika debet dengan kredit dikurangakan. Pada neraca saldo disesuaikan, maka akun campuran sudah dipisahkan menjadi akun riel dan akun nominal.
7.        Kolom rugi/laba dan neraca
       Dari kolom neraca saldo disesuaikan maka akun nominal (pendapatan dan beban) diisikan pada kolom rugi/laba sesuai debet kredit yang terdapat dalam neraca saldo disesuaikan. Sedangkan akun riel (aktiva, utang dan modal serta prive) dimasukan ke kolom neraca.
8.        Jumlahkan semua kolom jumlah debet dan kredit, untuk kolom neraca saldo dan kolom ayat penyesuaian jumlah debet dan kredit akan seimbang. Untuk kolom rigi/laba bandingkan sisi debet dan kredit, lalu tentukan saldonya.
9.        Berdasarkan neraca lajur yang dibuat, maka disusun laporan keuangan. Laporan laba/rugi disusun dari kolom laba/rugi, sedangkan laporan perubahan modal disusun dari kolom neraca (modal, prive dan laba bersih/rugi bersih) dan neraca dikutip dari kolom neraca. 

D.      Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan adalah tahap penyusunan laporan keuangan. Pelaporan keuangan yang lengkap meliputi laporan laba-rigi, laporan perubahan ekuitas, laporan neraca, dan laporan arus kas. Selanjutnya mengakhiri siklus dengan menyusun jurnal penutup (untuk menutup akun-akun nominal), menutup buku besar, menyusun neraca saldo setelah penutupan, dan membuat jurnal pembalik. Setelah siklus berakhir pada suatu periode, maka siklus periode berikutnya dimulai lagi dari analisis bukti transaksi keuangan dan seterusnya.
1.         Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi diambil dari neraca lajur kolom laba-rugi. Sisi debet merupakan beban, dan sisi kredit merupakan pendapatan.
2.         Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan modal (ekuitas) disusun dari kolom neraca (modal, prive dan laba bersih/rugi bersih).
3.         Laporan Neraca
Neraca dikutip dari kolom neraca. 
4.         Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menguraikan arus kas masuk dan keluar selama suatu periode menurut kategorinya (kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan). Laporan ini menjelaskan perubahan kas selama satu periode.

E.       Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang disusun pada setiap akhir periode akuntansi, untuk menutup atau menihilkan akun-akun nominal. Pada prinsipnya jurnal penutup disusun untuk menihilkan nilai akun nominal pada setiap awal periode akuntansi. Jurnal penutup memasukan akun nominal kesisi debet-kredit yang berlawanan dengan saldo nominal mereka. Kelompok akun yang perlu dibuatkan jurnal penutup adalah : pendapatan, beban, ikhtisar laba-rugi, prive
Langkah-langkah menyusun jurnal penutup meliputi sebagai berikut.
1.      Memindahkan saldo akun pendapatan ke akun ikhtisar laba-rugi dengan mendebet akun pendapatan sebesar saldonya dan mengkredit akun ikhtisar laba-rugi.
2.      Memindahkan saldo akun beban ke akun ikhtisar laba-rugi dengan mengkredit akun beban sebesar saldonya dan mendebet akun ikhtisar laba-rugi.
3.      Memindahkan akun prive ke akun ekuitas dengan mengkredit akun prive dan mendebet akun ekuitas.

F.       Menutup Buku Besar
Tahap selanjutnya setelah membuat jurnal penutup adalah menutup buku besar. Menutup buku besar dilakukan dengan memindahkan saldo akun nominal ke akun ekuitas, sehingga akun nominal bersaldo nol.
Secara teknis pemindah bukuan tersebut telah dilakukan dengan membuat jurnal penutup, memposting jurnal penyesuaian ke akun-akun buku besar,memposting jurnal penutup ke akun-akun buku besar, dan memberi garis dua pada akun-akun nominal untuk menunjukkan akun-akun nominal tersebut telah ditutup dan tidak berlaku lagi untuk periode berikutnya.

G.      Neraca Saldo Setelah Penutupan
Setelah akun-akun nominal ditutup maka hanya perkiraan riel yang masih memiliki nilai. Perkiraan riel tersebut ditampilkan kembali format neraca saldo setelah penutupan. Atau dapat pula perkiraan riel dan jumlahnya diambil dari neraca lajur yang telah disusun, kecuali prive yang ditiadakan dan jumlah modal yang diganti dengan modal akhir pada neraca.

H.      Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah jurnal yang dilakukan pada awal periode akuntansi. Jurnal pembalik diperlukan agar tidak terjadi pengakuan pendapatan dan beban berganda dalam suatu periode akuntansi akibat adanya jurnal penyesuaian tertentu pada tahap pengikhtisaran. Jadi ketika sampai pada tahapan menyusu jurnal pembalik perhatian kita kembali pada jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya.
Ayat jurnal penyesuaian yang memerlukan jurnal pembalik adalah sebagai berikut.
1.         Pendapatan yang masih harus deterima
2.         Beban yang masih harus dibayar
3.         Pendapatan diterima dimuka
4.         Beban dibayar dimuka
Jurnal pembalik ditampilkan dalam bentuk jurnal umum pada awal periode berikutnya. Jurnal pembalik mendahului penyusunan jurnal umum untuk transaksi pertama periode berikutnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar